Jumat, 16 Januari 2015

Lubang

#Lubang#



   Kulemparkan tasku ke atas kasur yang baru tiga hari ini kujadikan sebagai penahan tubuhku di kala matahari sudah tidak lagi bersinar.. Rasanya terlalu cepat waktu berlalu, ohh sepertinya bukan cepat berlalu, hanya saja rasanya seperti cuma aku saja yang punya beban di jagad raya ini. Seteguk air pun tidak berminat untuk mengalir ke dalam kerongkongan karena malasnya tangan meraih gelas dibalik pintu.
Kuraih kumpulan cerpen "Autum Once more" yang sudah berapa kali membuat mataku membutuhkan tissue dan aku tidak sadar bahwa aku adalah salah satu orang yang menjadikan bumi ini semakin panas dan es dikutub utara dan selatan semakin mencair, karena banyaknya tissue yang ku konsumsi ini sudah menghanguskan banyak pohon, hmmm whats going on...
Dan akhirnya aku memilih merebahkan tubuhku yang menurutku semakin kecil ini, belum selang lima menit mataku terarah pada jemuran di depan pintuku, sebelum hujan menari-nari tanpa permisi di antara bajuku, aku memilih mengambilnya dan merapikannya, memasukkannya ke dalam lemari meskipun sebenarnya aku agak malas.
Terlihat buku-buku yang masih berserak begitu saja, ahhhh malaasnyaa
Ketika aku sedang merapikan buku-buku ke dalam kardus, terlihat ada ada gerombolan menyerupai ulat sedang menggerogoti lembaran buku-bukuku, sialan pikirku, binatang apa ini? Rupanya anak-anak rayap sedang berpesta ria dan acuh tak acuh melihat kekesalanku.
    Kuangkat kardus dan kuhempaskan keluar sehingga semua buku berserakan dan salah satunya adalah pertinggal skrpsiku yang sudah ku jilid lux, buku-buku lain ada lubangnya dan tidak ketinggalan dengan skripsiku. Bulu tangan dan kudukku merinding, aku pobia dengan lubang seperti ini, itu terjadi waktu aku kecil dulu melihat lubang di perut anak anjing kami dan ada ulat berloncatan, aku tidak suka jika harus mengingatnya, tapi entah kenapa lubang hasil kerjaan rayap sialan ini berhasil membuatku terdiam sejenak dan merinding......
   Kekesalanku masih belum berkurang melihat kembali lubang di skripsiku, masih ku ingat betapa beratnya perjuanganku untuk menyelesaikan itu, bahkan perjuangan untuk menjilid lux juga tidak terhapus dari memoriku. Argh mungkin seperti inilah rasanya ketika kita mengecewakan orangtua kita, teman, pacar atau siaapun yang memberikan kepercayaan. kita menciptakan lubang diantara harapan dan kepercayaan. Lubang yang mungkin cukup lama untuk bisa diperbaiki atau bahkan tidak bisa sama sekali. Setidaknya itu jadi pelajaran supaya menyimpan barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman. Dari rayap yang kubilang rayap sialan itu mengingatkan untuk tidak menciptakan lubang kekecewaan, lubang di antara harapan dan lubang diantara kepercayaan.....
Thanks :)

Jumat, 14 November 2014

Sopo Belajar Marx Anggiat Sinaga Sabulan Sitiotio Samosir

   Seperti yang sudah kuceritakan beberapa hari lalu, eh lebih tepatnya beberapa minggu lalu, aku ingin menceritakan kembali tentang tanah kelahiranku. hahaha aku mulai menulis lagi ketika aku membaca curhatan appiri Maria n Queen ebonk di blog nya, sepertinya menulis di blog lebih simpell daripada harus berkutat tiap malam di buku diary ku.
Mengisi kekosongan waktu bisa membuat aku menuliskan beberapa kata di blog ku yang sudah usang. So let me tell you about my village khususnya Perpustakaan yang baru dirintis oleh abangku Anggiat Sinaga dan Kakakku Iunita Simanjuntak.
           Perpustakaan ini berada tepat di huta Sitohang yang lebih sering disebut dengan Sopo Belajar, belum terlalu luas karena masi didirikan di sebuah Rumah Batak berwarna Kuning, kamu pasti akan melewatinya jika ingin berkunjung kerumahku di Lumban Garaga :)
Ada banyak buku disini, termasuk komik kesukaanku Komik Detektif Conan yang pastinya akan selalu kupinjam tanpa membayar uang pinjaman (ini sih namanya curang hahahaha)..... ok fix ntar akhirnya kulanjutkan juga tulisan dengan cara meminjam kartu modem adekku, karena jatah kartu modemku sudah habis hiks..
So now Let me tell youu about this Library. Kata bg anggiat sih perpustakaan ini berdiri karrena terinspirasi dari kakanda Togu Simorangkir yang udah duluan mendirikan perpustakaan di Lontung Samosir, jadi tidak salah donk kalau hal yang udah dilakukan kakanda tersebut diterapkan di Sabulan lewat kerja keras bg Anggiat dan Kak Iunita Simanjuntak. Nih ini dia nih pendirinya ^_^
Perpustakaan masih tidak terlalu besar, tapi sudah banyak digandrungi oleh adik-adik yang ingin membaca. Yang lebih tepatnya tempat ini disebut dengan ruang baca  atau taman baca.  Ada banyak buku disini, buku pelajaran, majalah, komik dan buku lainnya. Sangat besar harapan kami adanya donatur termasuk para perantau dari bona pasogit Sabulan yang bersedia memberikan sumbangan buku-buku lainnya, bahkan berupa ruangan yang lebih luas, kursi dan meja dan juga alat tulis lainnya. Perpustakaan ini tidak sekedar hanya untuk anak sekolah loh, perpustakaan ini juga boleh dikunjungan oleh orangtua, atau siapapun yang berminat untuk menimba ilmu dengan membaca banyak buku, asal jangan lupa mengembalikan bukunya saja, karena masih akan dipakai atau dibaca oleh generasi berikutnya :)
Nah bagi teman-teman yang ingin berkunjung ke tanah kelahiranku silahkan bawa kamera dan bawa buku banyak-banyak ya, bawa teman yang banyak juga supaya bisa mengajari adik-adik yang ada disini ketika pulang sekolah atau waktu senggang, yah meskipun tidak semua yang punya waktu senggang karena ada sebagian yang harus menjaga adiknya di rumah atau membantu orangtuanya di sawah. hehehe ini sekilas ceritaku tentang Perpustakaan ini, salah satu alternatif yang sangat membantu dalam dunia pendidikan. Selain itu kita juga bakalan membuka sanggar tari dan musik loh. Semua rencana itu kami serahkan pada Tuhan, supaya Tuhan memberkati dan membuka jalan buat segala kesulitan-kesulitan dalam membangun Tanah kelahiran kami ini ^_^
Dan salah satu mimpiku adalah mengabdi di tanah kelahiranku, mendidik adik-adik supaya tidak ketinggalan dengan adik-adik yang sekolah di kota. Mungkin ada banyak halangan karena masih baru lulus dan butuh dukungan material, tapi Tuhan pasti memberikan jalan "Markus 9 ayat 23" thats right ??
Buku ini merupakan sumbangan dari The Asia Foundation dan Penerbit Pearson untuk Yayasan Alusi Tao Toba. Buku ini diperuntukkan bagi anak usia 4-8 tahun. (Sumber kakanda Togu Simorangkir)
Antusias adik-adik yang sangat luar biasa ^_^
 Suara Mereka juga tidak kalah keren loh, hmmm bisa dipertimbangkan ini untuk lebih diasah lagi dan uji nyali di ajang Nyanyi yang ada di Indonesia

Ini Lagi Main Catur :)

So, please wellcome to My Hometown ^_^




Selasa, 28 Oktober 2014

Sabulan (Hometown)

Hmmm...

            Aku mulai dari mana yah? seperti judul besar di blogku"Sabulan is My Hometown" tentu banyak yang bertanya-tanya , what is Sabulan ? a place then? food ? and others.... Thats right Sabulan adalah sebuah tempat yang merupakan tanah kelahiranku yang berbatasan dengan :

*Sebelah Utara berbatasan dengan Danau Toba

*Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Parsinggungan Kecamatan Pollung, desa Ria-ria (Humbahas), Desa Huta julu-rura partangisan

*Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Buntu Mauli

*Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Holbung/Janjiraja 

 

          Banyak orang yang tidak tahu posisi tanah kelahiranku ini berada dimana, tapi mungkin itu dulu. Sekarang sudah banyak yang berkunjung ke Sabulan karena sudah merupakan ibukota Kecamatan Sitiotio, yah meskipun tidak fix 100 % dikatakan ibukota karena masih banyak kekurangan disana-sini termasuk masalah jalan yang belum diaspal. Dulu Sabulan adalah desa yang merupakan bagian dari kecamatan Palipi dan bagian dari kabupaten Toba Samosir. Tapi sejak aku duduk di bangku sekolah kelas 6 SD, akhirnya kampung kelahiranku ini diangkat menjadi ibukota dari kecamatan Sitiotio Kabupaten Samosir. Sekarang sudah tahun 2014 dan aku sudah menyelesaikan studi S1 ku, mungkin kira-kira sekitar belasan tahun yang lalu.

 

Sabulan tidak berada tepat di pulau Samosir, hanya saja menjadi bagian dari Kabupaten Samosir, sabulan berada di kaki Gunung Sipatungan dan terletak dipinggir Danau Toba, sudah bisa dipastikan donk betapa indahnya pemandangan dari danau toba jika dilihat dari desa Sabulan. Di sabulan dulu terdapat tiga (3) sekolah dasar yakni SD N 173733 Sabulan sekarang diganti menjadi SD N 2 Sabulan, SD Advent, SD Inpres, tapi SD Inpres telah ditiadakan karena jumlah siswa yang tidak terlalu banyak sehingga digabungka dengan SD Negeri 2 Sabulan.

 

           Masyarakat di desa Sabulan pada umumnya menganut kepercayaan Kristen Protestan dan Katolik, sehingga tidak perlu diherankan ketika ada banyak gereja yang berdiri di desa Sabulan yakni Gereja GKPI, Gereja HKBP, Gereja Pentakosta, Gereja Advent Toruan, Gereja Advent Dolok, Gereja Katolik Parsaoran dan Gereja Katolik Sabalangit. Gereja yang paling jauh untuk ditempuh itu adalah Gereja Katolik Sabalangit karena berada tepat di dekat Gunung, akan tapi pada saat ini sepeda motor dan mobil sudah bisa digunakan untuk menjangkau tempat tersebut.

 

               Aku dilahirkan di sini dan tentu dibesarkan di tempat ini, nama hutaku (dusunku) Sabulan, Lumban Garaga dekat dengan gereja HKBP Sabulan. Tidak ada TK atau Paud seperti sekarang ini di desaku ketika aku masih kecil dulu . Jadi sudah pasti tahu donk, aku langsung melanjut ke kelas 1 SD, sebagai anak pertama, aku dulu susah ketika diajak untuk ke sekolah, harus diantar sama bapak dulu hihihi. Dulu belum ada semester, yang ada masih catur wulan , waktu catur wulan pertama raport kami belum ada, gak bisa dipungkiri kalau aku nangis setengah mampus padahal hampir semua kelas satu belum punya raport wkwkwkw :D teyuss waktu caturwulan 2 aku dapat rangking pertama, aku lari-lari dari sekolah terus pergi ke sawah tanpa mengganti seragam sekolah, tunjukin raport sama bapak kalau aku dapat rangking satu (1).... ahh senangnya kalo ingat masa kecil dulu, sekarang sudah gak bisa lagi diulangi. 

           Dari kelas 1 SD sampai kelas 3 SMP aku menyelesaikan studiku itu dikampungku yang tercinta SABULAN, SITIOTIO. Hmmm, kamu gak akan menyesal jika datang berkunjung ke sekolahku dulu  SMP N 2 Sitiotio karena berada tepat di pinggir danau Toba, dan sudah selayaknya siswa-siswi yang pernah mengenyam pendidikan disitu ikut berbangga hati karena bisa belajar sambil merasakan indahnya pemandangan danau toba. Oh iya hampir lupa, di desaku sudah hampir 4 tahun didirikan Sekolah Menengah Atas yang berdekatan dengan kantor Camat Sitiotio, yah dan sepertinya perlu banyak revolusi mental untuk sekolah ini, termasuk untuk tenaga pendidik, semoga suatu saat kelak aku bisa mengabdi disana bersama teman-teman yang berasal dari Sabulan juga, berbagi ilmu bersama :)

 

Jadi bagaimana caranya berkunjung ke tempat kelahiranku??

Dulu setiap hari selalu ada kapal yang dijadwalkan Pulang Pergi ke Ajibata dan Balige, tapi karena tidak terlalu banya penumpang yang naik kapal, maka Kapal untuk ke Ajibata yang melewati danau Toba diberhentikan kecuali bulan Desember-Januari, karena ada banyak penumpang yang akan datang ke Bona Pasogit dari Perantauan. Kalau untuk ke Balige selalu ada terutama hari Jumat karena di Balige ada Pajak atau Onan :)

       Dari Medan, kita tinggal meluncur ke Loket Sampri di simpang post Padang Bulan dengan tarif ongkos yang masih sekitar dibawah 100ribu (kalo gak berubah hihihi )naik bus sampri atau bus lainnya ke Mogang atau Pangururan, setelah sampai di Pangururan kita naik angkot atau becak ke Pelabuhan Mogang , dari situ kita menyebarang kira-kira setengah jam naik bot trip menuju Sabulan, kamu bisa menikmati Indahnya Danau Toba dan pemandangan Pegunungan diatas kapal, tapi bagi yang gak tau berenang gak usah sok uji nyali, nanti malah kecebur ke dantob... hihihi . Bot atau Kapal trip ini selalu ada sekali dalam sejam yaitu Trip Mogang-Sabulan >< Sabulan-Mogang sampai Pukul 7 Malam. Jadi disarankan bagi yang ingin berkunjung ke tempat kelahiranku supaya lebih pagi berangkatnya jadi sempat untuk naik bot trip menuju Sabulan dengan tarif 7000 ribu rupiah :)

 

Hihihi, gimana berminat ??? Kalau malam hari dan pagi hari dingin banget loh, jadi harus pakai kauskaki, jaket dan selimut yang berlapis, hmm kalau tidur pasti nyenyak banget :) Tidak ada mall atau supermarket disini. Yang ada hanya suara jangkrik di malam hari dan orang-orang yang pergi bekerja pada pagi hari dan pulang sore hari :) Kamu bisa berbagi ilmu dengan anak-anak atau adik-adik di desa kami ini.

 

Lets join with us, So let's stacking plan your holiday..... Dont forget to bring a camera , Jackets , tools for fishing in the lake Toba and books that you can donate to the Library Sopo Marx managed by my brother and Sister Anggiat Sinaga and Iunita Simanjuntak :)

 



Senin, 01 September 2014

Bapa Engkau Sungguh Baik



Bapa Engkau Sungguh Baik (Lirik & chord)

    C                       F
Bapa Engkau sungguh baik
               C          D7      G
kasihMu melimpah di hidupku
    C                   F
Bapa ku berterimakasih
               Em   Am
BerkatMu hari ini
         Dm       G           C         G7
Yang Kau sediakan bagiku


Reff:

                   C             E
Kunaikkan syukurku . . .
                Am                  Gm
Buat hari yang Kau b’ri
       C        F
Tak habis-habisnya
   Dm              Bb          G7
Kasih dan rahmatMu
            C        Dm       Em 
S’lalu baru dan tak pernah
C             F                  
Terlambat pertolonganMu
            Em  Am
Besar setia-Mu
     Dm          G        C
Di s’panjang hidupku

Selasa, 19 Agustus 2014

Song



Kasih SetiaMu (Lirik & Chord) 

C        G                       C
Kasih setiaMu yang kurasakan
          Dm            Am        G
Lebih tinggi dari langit biru
C        F                         Em          Am
KebaikanMu yang t’lah Kau nyatakan
          Dm         G       C
Lebih dalam dari lautan
C         G                    C
BerkatMu yang telah kuterima
             Dm                   Am   G
Sempat membuatku terpesona
C       F                      Em      Am
Apa yang tak pernah kupikirkan
     Dm               G               C       C7
Itu yang Kau sediakan bagiku
Reff:
F        G        C
Siapakah aku ini Tuhan
F     G             C
Jadi biji mataMu
F            G               Em         Am
Dengan apa kan ku balas Tuhan
      F       G                     C
Selain puji dan sembah Kau


JanjiMu Seperti Fajar (Lirik & Chord)



      F                             Am



Ketika kuhadapi kehidupan ini
   
     Bb             Gm            C     
Jalan mana yang harus kupilih
       Dm         
          A
Ku tahu ku tak mampu
  
      F                     G
Ku tahu ku tak sanggup
  
        Bb                   Gm              C
Hanya Kau Tuhan tempat jawabanku

        F                          
            Am
Akupun tahu ku tak pernah sendiri
    
     Bb           Gm                                
S’bab Kau Allah yang menggendongku
    
      Dm              A
TanganMu membelaiku
         F                      G
CintaMu memuaskanku
 
               Bb                Gm                     C
Kau mengangkatku ketempat yang tinggi

R
eff:

         F                                C
JanjiMu sperti fajar pagi hari
  
     Gm               C                    F    C
Dan tiada pernah terlambat bersinar
  
       F                                           C
CintaMu sperti sungai yang mengalir
  
         Gm               C             F
Dan ku tahu betapa dalam kasihMu